Prinsip gizi bagi bayi

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/ pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/ menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

2.1 Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Dan Balita
2.1.1 KARBOHIDRAT
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup  sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
2.1.2 LEMAK
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu  vitamin A, D, E dan K.

Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI.
2.1.3 PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.

Kebutuhan protein per hari (per kg BB)
Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)
0-6   bulan 7-12 bulan
1-3   tahun
4-6   tahun
7-9   tahun
Laki-laki
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
Perempuan
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
6 8,5
12
18
25
35
46
55
37
48
50
60 71
90
110
120
138
150
160
145
153
154
10 18
25
39
45
50
60
65
50
57
50
2.1.4 CAIRAN
Air
Air  merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk peng
Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
  1. Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
  2. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan  asam dan basa. Klorida dapat diperoleh
dari garam, daging, susus dan telur.
  1. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
  2. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
  3. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur  gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
  4. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
  5. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur  hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
  6. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
  7. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
  8. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian dan lain-lain.
  9. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
  10. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
  11. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
  12. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.

2.1.5 VITAMIN
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968 dapat dilihat pada table 6.
Tabel 6 : Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan RI,1968)
Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Gol Umur Ca (g) Fe (g) Vit.A sebagai Karotin (mcg) Tiamin (mg) Riboflavin (mg) Niasin (mg) Vit.C (mg) Vit D U,I
Bayi 6-12 bln 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)
Anak 1-3 thn
4-6 thn
7-9 thh
0,5 0,5
0,5
8 10
10
1500 1800
2400
0,5 0,6
0,8
0,7 0,9
1,0
8 9
13
30 40
50

Remaja Pria 10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
0,7 0,7
0,6
12 12
12
3450 4000
4000
0,9 1,1
1,2
1,3 1,6
1,7
13 19
20
60 60
60

Remaja wanita 10-12 thn
13-15 thn
16-19 thn
0,7 0,7
0,6
12 12
12
3450 4000
4000
0,9 1,0
1,1
1,3 1,3
1,1
18 16
14
60 60
60

Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
  2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan
  3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
  4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain
  5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan,
Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
  1. Umur
  2. Berat Badan
  3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
  4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
  5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut fi atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan  dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.
2.2 Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) FAO (1971)            Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112                          110(100-120)
Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.
Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun
umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari) FAO (1971)            Nelson (1969)
Anak
1 112                           110
1-3 101                           100
4-6 91                              90
7-9 78                              80
Remaja pria
10-12 71                               70
13-15 57                                60
16-19 49                                50
Remaja wanita
10-12 62                                70
13-15 50                                60
16-19 43                                50
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
  • Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan suhu  10C.
  • Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan makanan biasa.
  • Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
  • Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
  • Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
  • Masa bayi                       : 8,0
  • Anak 1-3 tahu                : 7,8
  • Anak 4-9 tahun              : 5,9
  • Masa remaja                   : 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.